Posted in Re-Post, Slow Down!!

malas.. :D

Pak Mario, saya sangat sulit belajar,sulit mulai, tapi cepat bosan dan mengantuk.

Bagaimana ini Pak?

Anakku yang baik hatinya,

Itu wajar,dan juga masalah besar Pak Mario sebagai murid dan mahasiswa.

Dulu Pak Mario mencoba mencari kualitasyang saya sukai pada guru dan dosen,pada pelajarannya,atau pada kelompok belajar saya.

Masih tetap mengantuk sih, tapi saya bertahan sampai lulus.

Yang penting, lulus dulu.

Mario Teguh

Posted in Lesson, Re-Post, Sains

Keajaiban tubuh manusia

Subhanallah…

1) Rata2 jantung berdenyut lebih 2,5 milyar x & memompa lebih 200 juta ltr darah seumur hidup.

2) Isi paru2 sekitar 5 liter saja tapi luas alveoli hingga 100-160 m2 atau 1 lapangan tenis!

3) Orang dewasa miliki lebih 50 trilyun sel. 3 milyar mati TIAP MENIT diganti dg yg baru.

4) Indera penciuman kita bisa bedakan 2000-4000 jenis bau yg berbeda. Teknologi di ITS baru sampai 16 jenis bau.

5) Keliling bumi 40.075,16 km… sistem pembulu darah manusia 150.000 km atau 4 x keliling bumi !

6) Kita mengeluarkan 1 liter air liur/day. Selagi msh bs menelan air ludah (bkn menjilat), mesti bersyukur.

7) Tdk spt anjing, apa yg kita cium, cepat hilang dr memori. Kita tetap bs makan lahap setelah keluar dari toilet.

8) Pendengaran kita tdk sebagus anjing, kita tdk harus berkali2 bangun dari tidur tiap ada orang yg lewat.

9) Jantung kita hanya perlu daya 1,3 watt ! 10 % lebih hemat dr mesin mekanik dg tugas sama (13 watt).

10) Otak kita perlu daya 20 watt saja. jauh lebih efisien dari komputer. Tdk perlu fan cooler, cukup es degan 🙂

11) Indera penciuman ada dekat dg indera pengecap di lidah u bangkitkan selera makan. Bgmn kalo letaknya di kaki?

12) Rambut kepala tumbuh 0,35 mm/day. Jk kt punya 100.000 rambut dlm sehari 35 mtr = 639 km seumur hidup.

13) Udara dari hidung saat bersin sekitar 100 mph ~ badai Laurence di Australia. Brp besar hidung buat bikin badai?

14) Tiap 120 hari kt punya sel darah merah baru, kl usia 50 th maka telah berganti 120 kali!

15) Tdk hanya ular yg ganti kulit, kita berganti kulit terluar tiap 4 minggu. Atau 600 kali saat usia 50 th!

16) Dosis mematikan sianida 50mg ~ 2,5kg singkong segar MANIS ~ 50gr singkong PAHIT, *rasa pahit melindungi kita*

17) Sehelai rambut bisa menahan beban 100 gr. Normal kt punya 100 rb helai, menahan 10 ton = 10 buah Avanza!

18) Jml sel tubuh 10 trilyun, bakteri yg ada di tubuh kita 100 trilyun, manusia masih mau sombong?

*)sumber: http://twitter.com/dokterarif

*posted: pkspiyungan.blogspot.com

 

Posted in Islam, Lesson, My angle

Kisah Luqman, anaknya dan keledai

Luqman adalah seseorang yang memiliki kisah hidup yang penuh dengan hikmah. Namanya bahkan menjadi nama salah satu surat di dalam AlQuran.

Salah satu kisahnya seperti berikut.

 

Pada suatu ketika Luqman melakukan perjalanan bersama anaknya. Luqman menaiki seekor keledai dan anaknya mengikuti dengan berjalan kaki. Ketika mereka bertemu dengan orang lain dalam perjalanan, orang itu pun berkata, “ Lihatlah orang tua itu, tidak punya perasaan. Ia menaiki keledai sedangkan anaknya dibiarkan berjalan kaki”.

Mendengar hal tersebut, kemudian Luqman turun dari keledainya dan menyuruh anaknya untuk menaikinya. Beberapa waktu kemudian mereka kembali bertemu orang, mereka berkata,” Lihatlah anak itu, kurang ajar sekali. Ia enak-enak naik keledai, sedangkan bapaknya dibiarkan berjalan kaki”.

Terkejut dengan perkataan orang, kemudian Luqman menyuruh anaknya menaiki keledai bersamanya. Kemudian mereka bertemu lagi dengan oranglain, yang berkata, “ Kejam sekali mereka, keledai sekecil itu dinaiki oleh dua orang”.

Sekali lagi mereka merubah posisi, sekarang keduanya berjalan di samping si keledai. Setelah beberapa saat, mereka kembali bertemu seseorang, “ Betepa bodohnya mereka, punya keledai tapi tidak dinaiki”.

“Sesungguhnya tiada terlepas seseorang itu dari percakapan manusia. Maka orang yang berakal tiadalah dia mengambil pertimbangan melainkan kepada Allah S.W.T semata. Barang siapa mengenal kebenaran, itulah yang menjadi satu-satunya
pertimbangannya.”

Hikmah yang bisa diambil dari kisah ini adalah bahwa sekuat apapun manusia berusaha, ia tidak akan bisa menyenangkan semua orang. Cukuplah bersandar atas keridlaan Allah, ketika melakukan sebuah kebaikan.

Wallahu’alam

*dari berbagai sumber

Posted in Hikam, Lesson, My angle

Apakah kita harus menunggu “musuh” yang lebih besar datang terlebih dahulu?

Bismillah

Musuh yang lebih besar dan kuat, kadang membuat persatuan menjadi lebih mudah.

Komik-komik (sering baca komik :D) yang pernah saya baca dulu mempunyai beberapa kesamaan ketika berhubungan dengan rival.

Suatu ketika sang jagoan bertarung menghadapi rival terberatnya. Pertarungan hidup-mati pun terjadi. Singkat kata akhirnya sang jagoan menang, tapi rivalnya tidak tewas (ya, namanya juga rival :D).

Masa damai yang lewat beberapa saat akhirnya terhentak dengan munculnya musuh baru yang jauh lebih tangguh. Karena ketangguhannya, si jagoan pun kesusahan melakukan perlawanan. Nah, disinilah kembalinya muncul sang rival. Rival ini membantu jagoan, dengan berbagai alasan, untuk mengalahkan musuh baru ini. Ya, akhirnya mereka bersatu berjuang dan kalahlah si musuh baru tadi.

Bisa dianalogikan ke negara kita atau agama kita. Sepakbola adalah contoh termudah. Ketika pertandingan antar klub di Liga Super Indonesia, sangat banyak terjadi bentrokan antar supporter, namun liat saja ketika yang bertanding itu adalah timnas Indonesia. Supporter dari seluruh penjuru Indonesia bersatu-padu mendukung mereka. Lupa deh perseteruan viking dengan the jak, atau aremania sama bonek.

Contoh kedua adalah masalah klaim-klaiman dan batas teritorial negara. Masalah batas kampung atau teritorial tanah, atau mungkin sebuah pohon dan sebutir buah bisa berkembang jadi tawuran atau tuntut-menuntut di pengadilan.  Namun ketika ada negara lain mengganggu batas negara atau merebut kekayaan budaya bangsa ini, maka seluruh rakyat akan bersatu untuk mempertahankannya.

Contoh ketiga adalah umat Islam. Sebagian dari kita masih sibuk mempermasalahkan perbedaan-perbedaan kecil yang bisa dikompromikan. Gerakan sunnah dalam shalat, metode dakwah, prioritas ibadah dan sebagainya. Sebagian besar dari hal-hal tersebut sebenarnya tidak perlu dibesar-besarkan ketika masih berada di rute aqidah yang lurus.

Padahal musuh Islam sebenarnya “tergeletak” di depan mata. Mulai dari yang terang-terangan memerangi saudara-saudara seiman, sampai yang terselubung mengikis pemikiran.

Musuh yang lebih kuat atau tujuan yang lebih besar sudah ada di luar sana. Buat apa kita menghabiskan tenaga menyalahkan orang-orang yang sama-sama berjuang, apalagi kalau sampai berujung ghibah dan fitnah. Yang tertawa malah musuh yang sebenarnya. Mereka mungkin berfikir,”Untuk mengalahkan Indonesia atau Islam, cukup tiupkan saja api perbedaan dan siramkan bensin kedengkian, ga perlu pake perang-perang segala. Nanti mereka juga akan saling menghancurkan diri sendiri, dan kita bisa menonton dengan tenang sambil makan popcorn” (lebay..hehe).

Apakah kita akan menunggu musuh menyerang dulu, baru memikirkan persatuan dan husnudzan?

Kalau kita memang merasa lebih benar dan lebih hebat, tunjukkanlah dengan cara elegan. Beri contoh dan berbuat. Tak usah habiskan waktu dengan mengkritik dan menjelekkan orang lain. Persatuan itu akan datang ketika kita fokus terhadap musuh atau tujuan yang lebih besar. InsyaAllah

Wallahu’alam