Posted in Hikam, Lesson, My angle

Tokoh utama memang harus “lebih”


Tokoh utama dalam sebuah cerita, novel, komik, manga, anime atau film, pasti dituntut untuk bisa berbuat lebih dibanding musuhnya, atau tokoh antagonis nya.

Jika tokoh jahat bisa berbuat sesuka hatinya, tanpa memikirkan akibatnya. Berbeda dengan si tokoh utama, ia harus memikirkan akibat dari hal-hal yang akan ia lakukan, selain brusaha mengalahkan tokoh jahat. Si jagoan juga berusaha sebisa mungkin supaya tidak ada korban yang jatuh, bahkan jagoan yang sebenarnya juga berusaha agar si tokoh antagonisnya tidak tewas dan sadar kembali kepada kebaikan.

Jadi jelas bahwa seorang tokoh utama harus mempunyai kemampuan yang jauh di atas lawan-lawannya disebabkan oleh tanggung jawabnya yang begitu besar.

Ayo kita analogikan dengan amal…

Ketika ada seseorang ingin menyebarkan kebaikan, suatu saat ia pasti akan bertemu dengan orang-orang yang memusuhinya, orang-orang yang tidak menyukainya. Orang-orang itu akan menggunakan segala cara untuk merusak penyebaran kebaikan tersebut. Maka, si penyebar kebaikan tentu saja harus bisa menyikapi hal tersebut dengan cara yang baik dan elegan. Membalas dengan kebaikan, karena, jika si baik membalas dengan cara yang sama dengan yang digunakan oleh musuh, cara yang buruk, terus, apa bedanya dia dengan orang-orang yang memusuhinya?

2 thoughts on “Tokoh utama memang harus “lebih”

Leave a comment